PLTMH Untuk Negeri

TV Desa – Padang Pariaman : Masih ada warga masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan lampu penerangan dalam rumah tangga.

Berangkat dari kepedulian terhadap permasalahan yang ada di perdesaan, Universitas Palembang (UNPAL) bekerjasama dengan Politeknik Negeri Padang (PNP) menyelenggarakan Webinar Kolaborasi Kampus Pendamping Desa #05 dengan tema “PLTMH Untuk Negeri” pada Senin (23/01) mulai pukul 09.00 – 11.30 WIB.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Joni Emirzon, SH., M.Hum, FCBarb., FILarb., selaku Ketua KKP – BUMDes menjelaskan, “Kolaborasi Kampus Pendamping BUMDes merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Universitas Palembang dalam rangka mensinergikan perguruan tinggi yang ada di Provinsi Sumatera Selatan untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan Undang-undang nomor 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9.”

“Program yang dilaksanakan guna meningkatkan perekonomian masyarakat di desa. Jika desa makmur, otomatis dapat meningkatkan perekonomian secara nasional,” pungkas Prof Joni sebagai sapaan akrabnya.

Ada 2 orang sebagai narasumber, yakni: 1) Ahmad Ferdi Syamza, Alumni Politeknik Negeri Padang dan 2) H. Ali Akbar, SE. Ak., Penggiat Wisata, Kabupaten Padang Pariaman, SUMBAR.

Prof. Dr. H. Joni Emirzon, SH., M.Hum, FCBarb., FILarb., selaku Ketua KKP – BUMDes, Senin (23/01)

Ahmad Ferdi Syamza menguraikan penilaian potensi sebuah lokasi PLTMH, antara lain: Tekanan tinggi jatuh, Kemiringan pembangkit, Debit, Resiko-resiko teknis, Jarak ke konsumen dan Kepadatan penduduk (untuk sistem terisolir).

Dalam webinar ini telah diambil sampling oleh Ferdi dengan melakukan survey ke lapangan pada hari Minggu (15/01) di Korong Kampung Tangah, Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman bersama Wali Korong Kampung Tangah (Wil Erman) untuk potensi PLTMH. Ada sebanyak 27 rumah warga yang belum mendapatkan penerangan.

Sedangkan Ali Akbar menceritakan pengalamannya selama bergelut mendampingi kegiatan kemasyarakatan sejak tahun 2008 sampai sekarang di wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Sebagai penggiat wisata, beliau melihat kondisi di lapangan bahwa masih ada warga masyarakat yang butuh lampu penerangan dan uluran tangan stake holder terkait.

Dari PNP, ada Menhendry Dipl.ING.HTL., M.Eng dan Nota Effiandi, ST., MPd., dari Jurusan Teknik Mesin yang dapat merealisasikan kelayakan sebuah program PLTMH yang diajukan oleh dosen, mahasiswa atau alumni.

Kemudian Erwin Kasim dari Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia sekaligus sebagai moderator memaparkan syarat-syarat terpenuhinya sebuah program untuk dapat diwujudkan di lapangan, antara lain: 1)Adanya pendamping program sebagai penggerak di lapangan secara kontinu, 2) Perguruan Tinggi, 3) Perusahaan atau PLN yang berperan dalam pengadaan lampu penerangan masyarakat, 4) Pemda setempat guna mewujudkan penerangan di rumah tangga warganya serta 5) Dibutuhkan sebuah lembaga khusus untuk mewujudkan program membangun desa.

Saking serunya acara webinar ini, muncul beberapa pertanyaan dan usulan dari para peserta diantaranya:

1.Syamsul Bahri asal Korong Koto Padang, Nagari Sikucur Barat, Kecamatan V Koto Kampung Dalam dengan adanya potensi sumber mata air bersih yang bisa nantinya dijadikan industri minuman air mineral isi ulang atau air mineral dalam kemasan berbentuk gelas.

Baca Juga |  Mahasiswa PNP Adakan Penelitian Pariwisata di Paingan Desa Wisata GURANJHIL

2.Jon Kenedi asal Korong Balai Kamih Batu Gadang, Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman dengan potensi aliran sungai untuk dibuatkan pengadaan PLTMH guna lampu penerangan warganya.

3.Rimbawati selaku dosen di Universitas Muhammdiyah Medan dengan memberikan pengalamannya dalam meraih program pada Kementerian ESDM yang telah diwujudkannya sejak 10 tahun silam.

Tujuan diadakan webinar ini adalah untuk membantu masyarakat desa yang belum mendapatkan sambungan PLN tapi memiliki potensi aliran air dari alam baik mata air maupun air terjun yang apabila dihitung bisa dilakukan pembuatan PLTMH.

Selain itu melalui dosen dan mahasiswa atau akademisi dapat mengimplementasikan Teknologi Tepat Guna (TTG) membantu masyarakat yang membutuhkan dan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Terakhir, Rahmi Aminus selaku host dalam acara ini mengucapkan terima kasih kepada para narasumber, panitia penyelenggara dari UNPAL dan PNP serta seluruh peserta yang menyebar dari Sabang sampai Merauke juga dari Masterplan Desa yang diwakili oleh Endah Dwi Fardhani atau disapa Dhanik dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Sumber: https://tvdesanews.id/tidak-ada-pln-pltmh-pun-jadi/

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these